Ramadhan di rumah sangat mendamaikan hati saya, baru kali ini saya merasakan sesuatu yang berbeda. Ya Allah semoga saya termasuk orang-orang yang Kau janjikan sebagai pemenang itu. Dalam isi khotbah Sholat Idul Fitri dijelaskan bahwa tanda-tanda orang yang ibadahnya diterima oleh Allah, yaitu mereka yang bertambah ikhlasnya, bertambah rasa takut karena selalu diawasi oleh Allah, bertambah rasa peduli terhadap sesama, dan bertambah seimbang hidupnya, dunia serta akhiratnya.
Jika ada yang tidak percaya dengan perasaan yang saya
rasakan saat ini, bagi saya sangat wajar. Karena tidak semua harus diterima
dengan baik. Ramadhan kali ini sungguh tidak bisa disamakan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Insyaallah ini bukan sementara Ya Allah, semoga Kau teguhkan hati
ini. Allah Maha membolak-balikkan hati, teguhkan selalu hati ini. Saya yakin
Allah punya rencana yang terbaik buat saya. Pilihan saya untuk keluar dari
pekerjaan saya sebagai guru di salah satu Sekolah Swasta di Semarang, saya
yakin ada campur tangan Allah. Saya ikhlas untuk keluar dari pekerjaan saya.
Mungkin beda cerita, jika saya masih di Semarang saat itu,
ibadah saya masih bolong-bolong, sholat tarawih juga pasti sering nggak
berjamaahnya, pasti hanya sendirian, dan tidak kusyu’. Saya yakin saya hanya
sibuk bekerja, sibuk mikirin nanti mau berbuka puasa dengan menu apa, keluar
berbuka puasa bersama setiap hari bersama teman-teman, dan yang paling sedih,
sholatnya sampai ketinggalan. Pengalaman puasa tahun lalu saya sama sekali
tidak kusyu’. Saya akui ini, Alhamdulillah nikmat bisa menjalankan puasa di
rumah, bagi saya rejeki berlimpah dari Allah.
Kalau kemarin-kemarin, baca Al-Qur’an hanya sekedar baca
tidak memahami maknanya, Ramadhan kali ini, saya usahakan membaca beserta maknanya.
Meski setiap bertemu ayat yang benar-benar menyentuh hati saya, rasanya ingin
menangis, karena dosa-dosa saya begitu banyak. Setiap manusia wajib bertaqwa,
dan hanya Allah yang tahu manusia itu bertaqwa, setiap manusia wajib
menjalankan apa yang diwajibkan oleh Allah, dan wajib menjauhi larangan yang
dilarang Allah. Allah selalu memberi apapun itu tepat waktu, seperti yang saya
rasakan kali ini. Alhamdulillah Ya Allah, semoga tulisan ini bukan wujud
sombong saya, dan semoga bukan untuk mencari perhatian pembaca, tulisan ini
murni cerita nyata selama Ramadhan tahun ini. Sampai bertemu di Ramadhan tahun
depan. Taqobbal Allahu Minna Wa Minkum, Minal Aidzin Wal Fa idzin, Maafkan
kelakuan-kelakuan buruk saya. InsyaAllah :)
0 komentar:
Posting Komentar