Meskipun banyak sekali ujian yang mendera kami, kami saling memaafkan.
Saya sangat beruntung mempunyai kekasih yang sangat sabar, Alhamdulillah.
Meski saya bandel, gampang emosian, keras kepala, pria ini selalu memaafkan
kesalahan-kesalahan saya. Bagi saya dia itu luar biasa. Hatinya luar biasa baik,
sering menolong orang lain, meski dirinya kadang lebih susah. Pernah dia nggak
pegang uang sama sekali, tapi dia rela uangnya dipinjam temannya. Dia rela beli
kamera, demi temannya bisa makan dan bisa bayar kuliah. Dia juga rela makan mie
instan demi saya. Waktu itu saya benar-benar nggak pegang uang sama sekali,
saya paling gengsi sebenarnya, tapi dia penyelamat, akhirnya setelah tiga hari
makan tahu goreng dengan modal dipanasin, saya bisa makan ayam dengan sambel
kesayangan. Meski begitu, dia nggak pernah cerita dia makan mie, saya tahu saat
saya datang ke kost-nya, ada dua kardus mie di sana, haduh saya histeris,
pengen marah, dan kesal tak berkesudahan.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar, kami kadang masih
seperti anak kecil, sama-sama minta diperhatikan, dan dirayu. Saya jarang
sekali dimarahin, meski saya sangat ingin. Dia jarang marah, dia pemaaf, dan
paling malas untuk teriak-teriak. Dia sangat berbeda dengan saya. Saya sangat
nggak sabaran, keras kepala, dan sering banyak omong, tapi dia sangat suka saya
marah. Kami pasangan yang berbeda dengan pasangan kebanyakan. Kami jarang
pergi, dan sekalipun pergi kami benar-benar memanfaatkan waktu itu.
Dia sangat mencintai kedua orang tuanya, dan selalu bikin
terenyuh bila dia bercerita tentang keluarga, dan masa kecilnya. Waktu itu kami
sedang berada di lantai dua rumah, duduk-duduk sampai pukul satu dini hari, dia
bercerita seperti menahan isak tangis, saya mencoba untuk tidak meneteskan air
mata, dan saya berhasil. Kami bercerita tentang masa kecil kami, hidup dengan
pembelajaran yang luar biasa, tentu tidak seenak yang dibayangkan, kami
benar-benar menjadi sangat dewasa waktu itu.
Hari ini tepat lima tahun kami melewati bermacam-macam
konflik, bermacam-macam kebahagiaan, bermacam-macam rindu, dan bermacam-macam
pertengkaran. Semoga niat tulus kami dipermudah, dan direstui Allah, Amin
Ihieee. Ngambek mulu to
BalasHapusapa ? berani ? is tunggu deh depan gang, sekarang, nggak pake besok-besok
HapusBerani lah. Ayoo dah di depan gang neh
BalasHapusihhhhhhwwwhh >,<
HapusSo sweet banget, mbak. Ciee... :) :) :) :) :)
BalasHapushahha makasih dek :p kamuu juga so sweet kok :))
Hapus