Curhat kali ya, hmm udah lama sih kejadiannya, 6 tahun yang
lalu, tahun 2009. Ternyata menjalin hubungan sesama lawan jenis (asmara) itu
bukan soal aku cewek baik-baik, kamu cowok baik-baik, ternyata bukan itu. Jadi
saya pernah pacaran sama anak IT, sekarang dia kerja disalah satu perusahaan
ternama di Jogja, dan pernah satu kantor dengan
calon suami saya insyaallah (hehe). Kita tidak berjodoh meski dia cowok
baik-baik. Membangun hubungan asmara itu nggak semudah itu, butuh visi misi
yang sama, meski keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda. Pria ini
sangat terkenal di keluarga besar saya, dia memang santunnya luar biasa, cowok
baik-baik memang, tapi visi dan misi kita beda. Saya bukan termasuk cewek yang
tidak serius bila menjalin sebuah hubungan, meski kadang banyak godaan di
sekitar, tapi perlu diketahui untuk urusan ini, kalau iya iya, kalau nggak
nggak.
Kami menjalin kasih kurang lebih satu setengah tahun, kami
sering bertemu, ngobrol, main, pacaran eksklusif (pacaran ditungguin orang
rumah, itu biasa banget, karena saya anak rumahan), dan keluarga kami
benar-benar sudah mengenal meski belum dekat. Saya kurang tahu alasan cowok ini
tiba-tiba mutusin saya, disaat saya sedang labil-labilnya. Satu setengah tahun
pacaran sama cowok IT, dan tiba-tiba diputusin via sms. Kami satu komunitas
saat itu, sering jalan-jalan bareng,
bahkan saya bingung dan banyak orang yang tanya, kenapa putus ? Mungkin
menurut cowok ini, saya tidak memiliki visi misi yang sama dengan dia. Meski
begitu kami masih temenan sampai sekarang. Btw sehari setelah kita putus, kita masih jalan ke Pameran Distro berdua, putus bukan berarti kita harus memutus tali pertemanan.
Kembali KE Visi Misi
Ternyata memang tidak semudah itu memberi perasaan kepada
seseorang. Menurut saya, soal perasaan itu sangat intim. Saat kamu merasa suka
sama seseorang meski pria ini bukan cowok baik-baik, apapun pasti cewek terima,
dan sebaliknya. Karena bisa jadi beberapa visi dan misinya sama, meski
karakternya berbeda. Tidak harus kamu memilih cowok baik-baik untuk dijadikan
pacar, dan cewek baik-baik untuk dijadikan pacar, karena cowok/cewek baik-baik
pun belum tentu satu visi sama kamu. Jadi apapun dan siapapun pasangan atau
gebetan kamu, kalian harus mengupayakannya berdua. Tidak sepihak saja, tapi
oleh keduanya. Sebagai gambaran mungkin bisa tengok ke belakang, tentang kisah
asmara Uje dan Pipik dalam film Hijrah Cinta. Uje yang terbawa arus dunia, saat
ia menapaki puncak karir, lalu bertemu model cantik, pipik. Pipik menerima Uje
kemudian akhirnya mereka menikah. Dan perjalan mereka tidak mudah, untuk bisa
menjadi Ustad Jefri, dan Umi Pipik. Mereka mengupayakannya berdua, tidak
sepihak, dan visi misi mereka sama, kembali ke jalan Allah. Seperti itu
gambaran tentang visi misi, semoga film Hijrah Cinta dan cerita saya bisa
menjadi gambaran yang hangat untuk kamu yang sedang kebingungan dalam memilih
pasangan, ataupun sedang mengupayakan ya.
Kalo akusih seringnya diputusin cewek, bukan cowok. Hiy, jangan sampe deh pacalan ama cowok.. Wkwkwkwkwkwkwk xP
BalasHapuswahahaha apun ya kakak, kemarin ada yang geli juga, katanya judulnya ambigu, lebih ambigu lagi kalau dia (cowok) yang nulis ini hahhaa..
Hapus